Daftar Blog Saya

Rabu, 23 Maret 2011

IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH SWT

IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH SWT.

MUKADIMAH
Iman kepada rasul merupakan rukun iman yang ke empat. Setiap muslim wajib mempercayai dan beriman kepada rasul. Iman kepada rasul berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa rasul adalah orang yang telah menerima wahyu dari Allah swt. Untuk disampaikan kepada umatnya agar mereka menjadi orang yang beriman.
Sebagai utusan Allah swt. Untuk membimbing manusia nabi dan rasul mempunyai beberapa hak :
1. Ditaati dan diikuti segala sunahnya, keputusan dan ketetapannya
2. Dicintai dengan cara melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangannya
3. Diperlakukan secara ikhlas, jujur dan tulus
4. Dihormati sesuai dengan kedudukannya yang mulia dan agung
5. Dicintai sahabat-sahabatnya, khusunya para sahabat yang sangat dekat dengannya
6. Dibacakan shalawat atasnya.
NABI DAN RASUL
Nabi adalah seorang laki-laki yang mendapat wahyu dari Allah swt. Untuk dirinya sendiri tanpa berkewajiaban menyampaikan kepada orang lain.
Rasul adalah seorang laki-laki yang mendapat wahyu dari Allah swt. yang selain untuk dirinya sendiri juga berkewajiaban menyampaikan kepada orang lain.
Beberapa ayat yang memuat keimanan kepada para rasul Allah swt.
1. Surat al-Mukmin ayat : 78
      •    •                        
78. dan Demi sesungguhnya! Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelummu; di antara mereka ada Yang Kami ceritakan perihalnya kepadaMu, dan ada pula di antaranya Yang tidak Kami ceritakan kepada kamu. dan tidaklah harus bagi seseorang Rasul membawa sesuatu keterangan atau menunjukkan sesuatu mukjizat melainkan Dengan izin Allah; (maka janganlah diingkari apa Yang dibawa oleh Rasul) kerana apabila datang perintah Allah (menimpakan azab) diputuskan hukum Dengan adil; pada saat itu rugilah orang-orang Yang berpegang kepada perkara Yang salah.

2. Surat An-Nahl ayat :43
                
43. dan tidaklah Kami mengutus Rasul-rasul sebelummu (Wahai Muhammad), melainkan dari kalangan orang-orang lelaki, Yang Kami wahyukan kepada mereka. oleh itu Bertanyalah kamu (Wahai golongan musyrik) kepada orang-orang Yang berpengetahuan agama jika kamu tidak mengetahui.
3. Surat Al-Baqarah ayat 285
                              
285. Rasulullah telah beriman kepada apa Yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga orang-orang Yang beriman; semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. (Mereka berkata): “Kami tidak membezakan antara seorang Dengan Yang lain Rasul-rasulnya”. mereka berkata lagi: Kami dengar dan Kami taat (Kami pohonkan) keampunanMu Wahai Tuhan kami, dan kepadamu jualah tempat kembali”.

4. Surat Al-Furqan ayat 20
                      
20. dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu (Wahai Muhammad) melainkan orang-orang Yang tentu makan minum dan berjalan di pasar-pasar, dan Kami jadikan sebahagian dari kamu sebagai ujian dan cubaan bagi sebahagian Yang lain, supaya ternyata Adakah kamu dapat bersabar (menghadapi ujian itu)? dan (ingatlah) adalah Tuhanmu sentiasa melihat (akan keadaan makhluk-makhlukNya).
5. Surat As-Saba ayat : 28
6. Surat At-Taubah ayat : 128
7. Surat Al-Maidah ayat : 15
8. Surat An-Nisa ayat : 164
9. Surat al-Maidah ayat : 41

Jumlah Nabi dan Rasul
Dari Abu Zarr ia berkata : “ saya bertanya ,” Wahai Rasulullah berapa jumlah para Nabi ? Beliau menjawab : Jumlah para nabi sebnayak 124.000 orang, diantara mereka termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang sangat besar ( H.R Ahmad dan Abu Zarr )

No Sifat Wajib Arti Sifat Mustahil Arti
1 Shiddiq Benar Kizb Dusta
2 Amanah Dapat dipercaya Khianat Berkhianat
3 Tabligh Menyampaikan Khitman Menyembunyikan
4 Fathonah Cerdas Baladah Bodoh/dungu

RASUL DAN MUKJIZAT
Mukjizat = Melemahkan
Peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh akal kemampuan manusia.

Perbedaan Mukjizat
1. Mukjizat Kauniayh adalah mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam, Seperti dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad saw. Dan dibelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa As.
2. Mukjizat Syaksiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi atau seorang rasul seperti air keluar dari celah-celah jari rasul, cahaya bulan yang memancar dari tangan Nabi Musa As. Penyembuhan penyakit buta dan kusta oleh Nabi Isa As.

3. Mukjizat Salbiyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya, seperti ketika Nabi Ibrahim as. Dibakar oleh raja Namruz dan tidak terbakar.

4. Mukjizat Aqliyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk akal. Contoh Al-Qur’an

TUGAS PARA RASUL
1. Mengajak umatnya agar meyakini keesaan Tuhan
2. Menjelaskan kepada umatnya mengenai hal-hal yang diperintah dan dilarang
3. Memberikan tuntunan kepada umatnya agar mengamalkan sifat-sifat utama
4. Menjelaskan kepada umatnya tentang amalan-amalan yang mendatangkan keridhaan dan kemurkaan-Nya
5. Menyampaikan berita ghaib kepada umatnya sesuai dengan ketentuan yang digariskan Allah swt.

FUNGSI PARA RASUL
1. Rasul menjelaskan kepada umat manusia tentang cara-cara beribadah kepada Allah swt.
2. Rasul menerangkan kepada umat manusia tentang benar dan salah serta halal dan haram
3. Menjadikan dirinya sebagai suri tauladan bagi umat manusia, baik sebagai pribadi maupun pimpinan.

FUNGSI IMAN KEPADA PARA RASUL ALLAH WST.
1. Mempercayai ajaran yang dibawanya
2. Mengamalkan ajaran ajaran yang dibawanya
3. Menjadikan sebagai teladan dalam kehidupan
4. Mencintainya dengan ikhlas

Orang yang beriman dan menaati rasul berarti yang beriman dan menaati AllahSwt. Orang – orang tersebut akan :
1. Memiliki teladan dalam menjalani kehidupan
2. Memperoleh kebahagian hidup di dunia dan di akherat
3. Masuk syurga bersama orang – orang yang memiliki derajat tinggi , yaitu nabi dan rasul
(Shiddiqqin ) orang yang mempunyai keteguan iman kepada Allah dan rasul-Nya. Serta para Shuhada orang yang mati dalam membela kebenaran
              
17. dan berapa banyak umat-umat Yang Kami telah binasakan sesudah zaman Nabi Nuh; dan cukuplah Tuhanmu (Wahai Muhammad) mengetahui lagi melihat akan dosa-dosa hambaNya.
         •   •  
16. dan apabila sampai tempoh Kami hendak membinasakan penduduk sesebuah negeri, Kami perintahkan (lebih dahulu) orang-orang Yang melampau Dengan kemewahan di antara mereka (supaya taat), lalu mereka menderhaka dan melakukan maksiat padanya; maka berhaklah negeri itu dibinasakan, lalu Kami menghancurkannya sehancur-hancurnya.

                                    
6. (Kami tetap akan membinasakan orang-orang Yang menentangmu Wahai Muhammad), tidakkah Engkau perhatikan, Bagaimana Tuhanmu telah melakukan terhadap kaum Aad (yang kufur derhaka)
7. Iaitu penduduk “Iram” Yang mempunyai bangunan-bangunan Yang tinggi tiangnya, (sesuai Dengan penduduknya)
8. Yang belum pernah diciptakan sepertinya (tentang besar dan kukuhnya) di Segala negeri (pada zamannya)?
9. dan (terhadap) kaum Thamud Yang memahat batu-batu besar di lembah (Wadil-Qura Iaitu tempat tinggalnya)?
10. dan (terhadap) Firaun Yang Menguasai bangunan-bangunan Yang handal kukuh?
11. (semuanya itu ialah) orang-orang Yang telah bermaharajalela di negeri (masing-masing).
12. lalu mereka melakukan Dengan banyaknya kerosakan dan bencana di negeri-negeri itu.

BAB III
BERPRILAKU DENGAN SIFAT-SIFAT TERPUJI

Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan pengertian Taubat dan Raja’
2. Menampilkan contoh-contoh prilaku taubat dan Raja’
3. Membiasakan prilaku bertaubat dan Raja’ dalam kehidupan sehari-hari.

Surat al-Baqarah ayat : 222
                         •      
222. dan mereka bertanya kepadamu (Wahai Muhammad), mengenai (hukum) haid. katakanlah: “Darah haid itu satu benda Yang (menjijikkan dan) mendatangkan mudarat”. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan (jangan bersetubuh Dengan isteri kamu) Dalam masa datang darah haid itu, dan janganlah kamu hampiri mereka (untuk bersetubuh) sebelum mereka suci. kemudian apabila mereka sudah bersuci maka datangilah mereka menurut jalan Yang diperintahkan oleh Allah kepada kamu. Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang Yang banyak bertaubat, dan mengasihi orang-orang Yang sentiasa mensucikan diri.
Surat Al-Bayinah ayat 8
   •                    
8. balasan mereka di sisi Tuhannya ialah syurga Adn (tempat tinggal Yang tetap), Yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; kekalah mereka di dalamnya selama-lamanya; Allah reda akan mereka dan Merekapun reda (serta bersyukur) akan nikmat pemberianNya. balasan Yang demikian itu untuk orang-orang Yang takut (melanggar perintah) Tuhannya.
Surat Ali Imran ayat : 159
                              •    
159. maka Dengan sebab rahmat (yang melimpah-limpah) dari Allah (kepadamu Wahai Muhammad), Engkau telah bersikap lemah-lembut kepada mereka (sahabat-sahabat dan pengikutmu), dan kalaulah Engkau bersikap kasar lagi keras hati, tentulah mereka lari dari kelilingmu. oleh itu maafkanlah mereka (mengenai kesalahan Yang mereka lakukan terhadapmu), dan pohonkanlah ampun bagi mereka, dan juga bermesyuaratlah Dengan mereka Dalam urusan (peperangan dan hal-hal keduniaan) itu. kemudian apabila Engkau telah berazam (Sesudah bermesyuarat, untuk membuat sesuatu) maka bertawakalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang Yang bertawakal kepadaNya.

MUKADIMAH
Sebagai makhluk yang berakal manusia memiliki kewajiban untuk mengerjakan akhlak mulia ( akhlakul karimah) serta menjauhi akhlak yang buruk ( akhlakul mazmumah ). Kewajiban berakhlak mulia itu menjadi dasar utama penilaian allah swt. terhadap semua manusia.

Ditinjau dari segi sasarannya kewajiban berakhlak mulia terbagi menjadi 3 (tiga) katagori :

1. Kewajiban individual yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan seseorang terhadap dirinya sendiri. Contohnya makan ketika lapar, berobat ketika sakit.
2. Kewajiban social yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan seseorang terhadap masyarakat dimana tinggal. Contohnya menengok tetangga yang sakit, menafkan sebagain harta untuk kepentingan social.
3. Kewajiban makhluk yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan seseorang terhadap Allah. Contohnya mengerjakan ibadah dengan baik serta mengeluarkan infak dan zakat.
Dua contoh akhlak mulia
A. TAUBAT
Taubat berasal dari kata : taba – yatubu – taubatan artinya kembali.
Taubat adalah sikap sabar dan menyesal akan dosa ( perbuatan salah atau jahat ) serta berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan dosa tersebut.
Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Taubat
1. QS. An-Nuur ayat 31
2. QS. At-Tahriim ayat 8
3. QS.Al-Baqarah ayat 222
4. QS.Al-Munafiqun ayat 10-11
5. QS.An-nisa ayat 17-18
Perbuatan dosa yang dilakukan manusia akan membawa akibat buruk bagi pelakunya. Beberapa kerugian yang diakibatkan perbuatan dosa :
1. Menjauhkan diri dari pertolongan Allah
2. Membuat hidup tidak berkah, tidak berdaya guna dan tidak bermanfaat.
3. Menimbulkan penderitaan
4. Mengeraskan hati sehingga sulit menerima kebenaran
Sebesar papun dosa kecuali syirik Allah pasti mengamopuni : QS Az-Zumar ayat : 53
             •    •      
53. Katakanlah (Wahai Muhammad): “Wahai hamba-hambaKu Yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, kerana Sesungguhnya Allah mengampunkan Segala dosa; Sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
Allah Maha Pengampun Nama –Nama tersebut adalah :
1. Al-Ghafar Yang Maha Pengampun
QS.An-Nisa ayat 96
         
96. Iaitu beberapa darjat kelebihan daripadanya, dan keampunan serta rahmat belas kasihan. dan (ingatlah) adalah Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.

2. Al-Afuwu Yang Maha Pemaaf
QS.An-Nisa ayat 99
           
99. maka mereka (yang demikian sifatnya), Mudah-mudahan Allah maafkan mereka. dan (ingatlah), Allah Maha Pemaaf, lagi Maha Pengampun.

3. Al-Tawwab Yang Maha Penerima Taubat
QS.Al-Baqarah ayat 54
                           
54. dan (kenangkanlah) ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya: ” Wahai kaumku! Sesungguhnya kamu telah menganiaya diri kamu sendiri Dengan sebab kamu menyembah patung anak lembu itu, maka bertaubatlah kamu kepada Allah Yang menjadikan kamu; Iaitu bunuhlah diri kamu. Yang demikian itu lebih baik bagi kamu di sisi Allah Yang menjadikan kamu, supaya Allah menerima taubat kamu itu. Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Pengampun (Penerima taubat), lagi Maha Mengasihani”.

Syarat Taubat
1. Taubat harus dilakukan seketika itu juga
2. Taubat harus dilakukan dalam keadaan tidak mempunyai tanggungan ( hutang)
3. Taubat harus merupakan taubat nashuha
4. Taubat harus disertai dengan pengakuan dan kesadaran
5. Taubat harus diikuti dengan perbuatan baik

Beberapa amalan yang dapat menghapus dosa
1. Berwudhu
2. Mengerjakan shalat fardhu dan shalat jumat
3. Bersujud dalam shalat
4. Mengerjakan puasa ramadhan
5. Mengerjakan shalat taraweh
6. Mengerjakan haji dan umrah
7. Membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat
8. Bersabar dalam penderitaan
9. Mendoakan orang tua
10. Bersedekah

Beberapa Hikmah taubat
1. Menyebabkan turunnya rahmat dari Allah swt.
2. Membebaskan diri dari kesalahan, melapangkan diri dari kesempitan dan mengalirkan rizki
3. Membersihkan jiwa
4. Meningkatkan keimanan
5. Memberikan kekuatan
6. Menghindarkan diri dari azab Allah swt.

1. Taubat Nabi Adam as.
         •   
23. mereka berdua merayu: “Wahai Tuhan kami, Kami telah menganiaya diri Kami sendiri, dan kalau Engkau tidak mengampunkan Kami dan memberi rahmat kepada kami, nescaya menjadilah Kami dari orang-orang Yang rugi”.

2. Taubat Nabi Ibrahim as.
      •        •    
128. “Wahai Tuhan kami! Jadikanlah Kami berdua: orang-orang Islam (yang berserah diri) kepadaMu, dan Jadikanlah daripada keturunan kami: umat Islam (yang berserah diri) kepadaMu, dan tunjukkanlah kepada Kami syariat dan cara-cara Ibadat kami, dan Terimalah taubat kami; Sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani;

3. Taubat Nabi Yunus as.
                       
87. dan (sebutkanlah peristiwa) Zun-Nun, ketika ia pergi (meninggalkan kaumnya) Dalam keadaan marah, Yang menyebabkan ia menyangka Bahawa Kami tidak akan mengenakannya kesusahan atau cubaan; (setelah berlaku kepadanya apa Yang berlaku) maka ia pun menyeru Dalam keadaan Yang gelap-gelita Dengan berkata: “Sesungguhnya tiada Tuhan (yang dapat menolong) melainkan Engkau (Ya Allah)! Maha suci Engkau (daripada melakukan aniaya, tolongkanlah daku)! Sesungguhnya Aku adalah dari orang-orang Yang menganiaya diri sendiri”.

4. Taubat untuk diri sendiri, orang tua dan kaum muslimin
        
41. “Wahai Tuhan kami! berilah ampun bagiku dan bagi kedua ibu bapaku serta bagi orang-orang Yang beriman, pada masa berlakunya hitungan amal dan pembalasan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar